SMK NEGERI AMPERA

BERITA

SMK Negeri Ampera Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kepala Sekolah Tekankan Pentingnya Semangat Belajar dan Berprestasi

Alor, 28 Oktober 2025 — Dalam amanatnya pada kegiatan upacara di SMK Negeri Ampera, Kepala Sekolah membacakan pidato dan memberikan pesan motivasi kepada seluruh peserta didik. Berikut ini adalah naskah lengkap pidatonya.

“Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu, Salam Pemuda!

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, Hari ini kita berdiri di bawah langit merah putih, langit yang dulu menaungi para pemuda 1928. Mereka tidak banyak bicara, mereka berani, mereka bersumpah, dan menepatinya dengan darah dan nyawa Hari ini tugas kita berbeda. Kita tidak lagi mengangkat bambu runcing, tetapi mengangkat ilmu, kerja keras, dan kejujuran. Namun semangatnya tetap sama: Indonesia harus berdiri tegak. Indonesia tidak boleh kalah. Kita hidup di zaman yang berat, dunia bergerak cepat. Namun kita tidak boleh takut karena kita harus percaya, di setiap kampung, di setiap kota, masih ada anak muda Indonesia yang jujur, tangguh, dan berani. Itulah kekuatan bangsa kita. Kita butuh pemuda yang patriotik, gigih dan empati yang mencintai tanah air dengan tindakan nyata, yang tetap berdiri ketika badai datang. Seperti yang selalu dinyatakan dan dicerminkan oleh Bapak Presiden, Jangan takut bermimpi besar, Jangan takut gagal, Kalian bukan pelengkap sejarah, kalian adalah penentu sejarah berikutnya. Dengan Bismillahirrahmanirrahim, saya ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025. Mari kita jaga api perjuangan ini. Mari kita buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Demi Indonesia Raya yang kuat, adil, makmur, dan disegani dunia.

Salam Pemuda! Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om Shanti Shanti Shanti Om. Kiranya Tuhan memberkati kita semua

Setelah membacakan pidato, Beliau mengawali amanat dengan mengucapkan rasa syukur karena upacara dapat terlaksana dengan baik.

“Syukur, kita bisa upacara bendera,” ujarnya.

Di tengah penyampaiannya, beliau sempat menyelipkan humor ringan untuk menyemangati siswa, menyinggung adanya seorang siswa yang kelelahan saat upacara.

“Kita sudah gugur satu orang pemuda, bukan pemudi. Belum berperang sudah jatuh,” tutur beliau, disambut senyum para peserta upacara.

Kepala sekolah kemudian menekankan pentingnya keberanian tampil dan menguji kemampuan diri melalui berbagai ajang prestasi.

“Kalau kalian tampil, kalian lihat potensinya, prestasinya. Lewat apa? Event-event. Kalian harus tampil dan menguji diri. Jangan bilang tidak bisa. Kalau demikian, sampai tua juga tetap tidak bisa,” tegasnya.

 Beliau juga menegaskan bahwa sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk belajar dan berlatih, baik secara pengetahuan maupun keterampilan.

“Orang baru belajar kalau dia pelajar. Belajar untuk tahu pengetahuan dan keterampilan. Sekolah adalah tempatnya belajar dan berlatih,” ujarnya.

 Selain itu, beliau mengingatkan bahwa generasi muda saat ini tidak diminta memegang senjata untuk berperang seperti masa lalu, melainkan belajar dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin.

“Hari ini kita tidak disuruh untuk memegang senjata untuk berperang. Tetapi kalau diminta belajar kemudian menjadi pemimpin, karena kalianlah penerusnya,” katanya.

Di akhir amanatnya, beliau memberikan penekanan khusus pada siswa kelas XII yang sedang menjalani gladi persiapan.

“Kelas XII masih gladi, ya? Hari ini kalian harus sungguh-sungguh walau hanya gladi,” pesan beliau.

Amanat tersebut memberikan motivasi kuat kepada siswa agar terus bersemangat dalam belajar, berlatih, serta mempersiapkan diri sebagai generasi penerus bangsa. (Gus)

Share to :