Theresia
Veronika Carleone Papadanoe
(Siswi
SMK Negeri Ampera kelas XII Asisten Keperawatan)
Pada hari itu, sekitar pukul 22.00 WITA, ada seseorang lelaki yang mengirimkan sebuah pesan kepadaku. Pesannya itu lewat media social (sosmed). Tepatnya, facebook.
“Tere”, lelaki tersebut memanggil namaku awalnya.
Ya”, jawabku.
Lalu dia memberi tahukanku
sebuah berita yang mengejutkan. Bahkan, aku sendiri tidak menyangka bahwa selama
ini masyarakat sudah menilaiku dengan sebelah mata. Selama ini aku telah
dibicarakan (digosipkan) dengan seseorang pria idola di sekolahku.
Awalnya aku mengira
berita yang disampaikan lelaki lewat messanger-ku itu tidak benar, tetapi pada
saat aku masuk sekolah teman-temanku mengatakan bahwa berita yang dikatakan
lelaki tersebut benar.
“Tere, isu tentang
dirimu itu benar. Kata si laki-laki di messanger
tidak salah sedikitpun. Dan sekarang sedang hits”, jelas mereka.
Pada
saat itu juga, ada kakak kelasku, yang tidak terima dengan apa yang terjadi. Karena
sebelum itu, kakak kelasku menyukai pria tersebut, tetapi pria tersebut tidak
menghiraukannya. Maka dari itu, kakak kelasku tidak terima dengan apa yang
terjadi saat ini. Dan mulai membuat-buat cerita yang tidak benar tentang dia
dan aku. Sampai-sampai kakak kelasku berniat ingin melabrakku karena kejadian
tersebut sama sekali tidak dia inginkan.
Dari situ juga, aku digosipkan bahwa aku
bersama pria tersebut sedang menjalin hubungan. Tetapi, itu salah. Itu tidak
benar. Kenyataan yang ada, aku dengan pria tersebut tidak memiliki hubungan
apapun. Benar-benar, tidak sama sekali
Aku hanya menumpang motor
pria tersebut. Motor yang biasa digunakan oleh aku, rusak dan tidak bisa
digunakan, apalagi jalan jauh. Kebetulan
kami satu arah jadi aku menumpang motor dengannya. Kami kan sama-sama dari
Kalabahi (awala keberangkatan) menuju ke tujuan yang sama, yakni sekolah.
Dari kejadian atau
berita tidak benar tersebut membuat semua warga sekolah terutama guru-guruku
bertanya-tanya kepada aku dan pria tersebut, demi mengecek kebenaran yang
sebenarnya. Dan dengan jujur, aku menjawab pertanyaan dari semua orang yang
mencurigaiku selama ini.
Namun kebenaran yang diucapkan,
tidak ada hasilnya (tidak dipercayai). Aku dianggap berbohong dan menyembunyikan hubungan
atau status antara dia dan aku. Aku sudah berkata sejujur-jujurnya. Itu sesuai
dengan fakta yang ada bukan dari penilaian ataupun penglihatan orang.
Di sini aku mau
mengatakan bahwa penilaian masyarakat dan kakak-kakak kelasku itu salah semua. Tidak
ada benarnya. Karena masalah itu, kakak kelasku mulai menyindir-nyindir dengan
kata yang tidak pantas atau tidak layak diucapkan. Itu sama sekali tidak enak
didengar. Kakak-kakak kelasku dan sekelompok teman-temannya tidak mulai suka
denganku.
“Siapa pun kita, jika
mendengar kata-kata yang tidak benar, seharusnya ditanyakan kepada orang yang
bersangkutan. Supaya lebih jelas dan tidak ada kesalahpahaman satu dengan yang
lain. Bukan malah membuat-buat atau menambah-nambah omongan yang tidak benar
itu. Mengapa? Karena apa yang kita lihat dan pikirkan, belum tentu sama dengan
apa yang terjadi. Itu namanya gosip. Maka
dari itu, kita harus menanyakan pada orang yang bersangkutan agar tidak ada
kesalahpahaman. Tidak ada pemikiran yang negative tentang seseorang. Dan kita
tidak bisa memaksa pemikiran orang harus sama dengan apa yang kita pikirakan
dan kita inginkan. Itu saja”, jelasku dengan tegas!