Karma M. Bura
(Siswi SMK Negeri
Ampera Kelas XII Asisten Keperawatan)
Awal aku minginjakkan kakiku di sekolah ini rasanya
sangat nyaman dan menyejukkan hati Ini. Peraturannya sungguh ketat. Dari sinilah
karakter kami dibentuk sebaik mungkin, ketika bersekolah di SMK Negeri Ampera.
Sekolah ini adalah suatu kebanggaan bagi diriku. Aku lalui hari demi hari di
sekolah bersama teman dan guru-guru, baik dalam proses belajar mengajar,
bercanda bersama, selalu jadikan jam kosong sebagai waktu untuk bermain,
ngobrol bareng, ngegosip, dan kami juga akan mendapatkan santapan pagi jika ke sekolah
terlambat.
Kami selalu dimarahi, dihukum bahkan dipukul oleh guru-guru jika melakukan kesalahan. Dihukum karena tidak mengumpulkan tugas, sering bolos, terlambat, membangkang dan masih banyak lagi kesalahan yang kami lakukan. Namun, mereka selalu sabar dalam mendidik kami anak-anak mereka selama tiga tahun ini.
“Tak terasa kami sudah kelas XII dan tak lama lagi
kami akan meninggalkan sekolah ini dan pastinya semuanya akan menjadi sebuah
kenangan", pikirku saat duduk termenung di bawah pohon gersen yang berada
di sekolah.
Tiba-tiba ada suara lantang dan nyaring mengejutkanku
"Teman-teman semua jika kalian sukses janganlah
kalian melupakan guru-guru dan ingatlah bahwa kita adalah teman seperjuangan
selama tiga tahun ini", kata Rahmatia, teman kelasku.
"Itu sudah pasti teman", disahut oleh teman-teman
yang lainnya.
"Aku akan
selalu merindukan kalian semua", ada kata teman yang lainnya.
Seketika dialog tersebut membuat air mataku membendung.
Aku sadar bahwa waktu kita hanya tinggal 1 bulan lagi berada di sekolah ini.
"Tidak ada lagi yang bercanda bersama sampai
tertawa terbahak-bahak, ngobrol bareng, dimarahi, dihukum, dipukul dan pastinya,
sudah tidak mendapatkan santapan hangat di pagi hari jika terlambat
kesekolah", jelasku.
Tanpa aku sadari momen seperti inilah yang akan
membuatku rindu sekolah ini. Sekolah yang sangat bersejarah dan sekolah yang
sangat terbaik menurutku. Mulai dari kepala sekolah, guru-guru dan siswanya pun
merupakan orang-orang yang baik.
Mungkin semuanya akan menjadi momen yang indah bagiku.
"Ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Dan sebelum berpisah, terima kasih yang tak terhingga untuk Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru serta rekan-rekanku untuk kebersamaan selama ini", tuturku dengan air mata berlinang.